Julian Assange Ditahan, Kepentingan AS Kah?

Selasa (7/12) pagi Julian Assange Pendiri WikiLeaks  harus masuk ke hotel prodeo selama satu minggu, setelah ditangkap Kepolisian Metropolis London, Inggris, di kediamannya. Julian Assange, yang menghadapi tuduhan perkosaan, dinyatakan tidak berhak mendapatkan pembebasan dengan jaminan. Hakim di pengadilan di London hari Selasa (7/12) menyatakan Assange, 39 tahun, dikhawatirkan melarikan diri dan tetap akan ditahan hingga sidang pra-peradilan pekan depan.

Lima orang tokoh, termasuk wartawan veteran John Pilger, selebriti Jemima Khan dan sutradara film Ken Loach, bersedia menjadi penanggung jaminan bagi Assange tetapi tidak dikabulkan oleh hakim.

Assange membantah dia melakukan penyerangan seksual terhadap dua wanita di Swedia.

Jurubicara Wikileaks, Kristinn Hrafnsson, mengatakan penahanan terhadap Assange adalah serangan terhadap kebebasan media dan berjanji untuk terus menerbitkan dokumen.Wikileaks masih beroperasi. Kami menempuh jalur yang sudah ditentukan sebelumnya, katanya.

Sementara itu, pengacara Assange, Mark Stephens mengatakan akan mengajukan kembali permohonan pembebasan dengan jaminan. Dia juga menyatakan dakwaan terhadap kliennya bermotif politik dan dia mengatakan bahwa dia ingin melihat bukti yang digunakan untuk mendakwa Assange.


Stephens juga mengatakan Wikileaks akan terus merilis bahan yang dimilikinya dan menambahkan: Kami menggarap 301 saluran, dan ada 250.000 saluran rahasia.

Pihak Assange sendiri mencurigai kasus kejahatan seksual yang disangkakan kepadanya hanyalah pembungkus motif politis dari kepentingan AS yang sangat ingin menangkapnya. AS memang sangat berkepentingan dengan Assange karena kawat-kawat diplomatik milik negara adidaya tersebut terancam disebarkan secara luas oleh situs Wikileaks. [detik, kompas]

0 comments:

Post a Comment